Antara Keyakinan Dan Intervensi Tuhan

Antara Keyakinan Dan Intervensi Tuhan
Antara Keyakinan Dan Intervensi Tuhan. Opini Muhammad Subair, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darul Madinah Wonosari

Antara Keyakinan Dan Intervensi Tuhan. Ditulis oleh: Muhammad Subair, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darul Madinah Wonosari.

Dalam sebuah perjuangan yang panjang kita selalu membutuhkan sumber kekuatan dan sumber kekuatan utama kita adalah keyakinan. Keyakinan bahwa tujuan dari perjuangan kita adalah mulia. Keyakinan bahwa tekad kita, rencana kita, yang terbaik dipadukan dengan pertolongan Allah SWT, maka insya Allah kita akan sampai ke tujuan.

Kadang-kadang kita mengalami moment- moment yang membuat kita seperti kehilangan keyakinan. Yang di tengah moment seperti itulah kita perlu menemukan kembali sumber energi kita. Sekali lagi, sumber energi itu datangnya dari keyakinan.

Keyakinan inilah yang akan menjadi sebab turunnya Pertolongan Allah SWT, di moment- moment ketika seluruh usaha kita sudah selesai. Sebab ada suatu kaidah dalam Islam, bahwa “Pertolongan Allah itu turun di Batas paling ujung dari kemampuan manusia”.

Dalam proses hijrah paling tidak kita menemukan tiga moment. Dimana Allah SWT secara langsung mengintervensi perjalanan Rasulullah SAW. Moment pertama adalah pada malam ketika beliau memutuskan untuk hijrah. Jadi para sahabat sudah berhijrah duluan secara sembunyi-sembunyi. Rasulullah-lah yang paling belakang memutuskan untuk berhijrah.

Pada malam hari ketika Rasulullah memutuskan untuk berhijrah, maka siang harinya orang-orang Quraisy akhirnya memutuskan bahwa tidak ada jalan untuk memusnahkan agama baru ini di Mekah kecuali dengan membunuh Nabi yang membawa agama ini.

Pola seperti ini akhirnya menjadi suatu pola umum dalam semua perjuangan potong kepala demi satu struktur kekuatan ideologi, supaya ideologi itu hilang. Ini juga yang dilakukan oleh Quraisy, tapi usaha ini gagal.

Sebab persis setelah mereka mengambil keputusan di Darun Nadwah untuk membunuh Rasulullah SAW, pada saat itulah Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah SAW. Menyampaikan rencana Quraisy kepada beliau dan perintah kepada beliau untuk segera melakukan hijrah. Tetapi kemudian kita menyaksikan drama yang luar biasa pada malam hari ketika Rasulullah akan memutuskan hijrah. Rumahnya sudah dikepung dan Rasulullah tahu betul bahwa rumahnya dikepung atas perintah para pemimpin dari seluruh kabilah besar Quraisy.

Sehingga nanti kalau terjadi pembunuhan kepada Nabi, kalau di istilah mereka ini Bani Hasyim, tidak akan bisa balas dendam sebab resiko ditanggung oleh seluruh kabilah. Rumahnya dikepung dan beliau ada di dalam rumah itu. Tetapi coba perhatikan moment-moment dimana Allah mengintervensi situasi. Kenapa mereka tidak langsung masuk ke rumahnya Nabi agar membunuh Rasulullah. Malah mereka menunggu sampai Rasulullah, keluar dari dalam rumah dan di dalam rumah itu hanya ada Rasulullah bersama dengan Ali Bin Abi Thalib.

Tetapi ketika mereka dalam penantian itulah Allah SWT, hanya melakukan suatu pekerjaan kecil yang membuat orang-orang itu jadi terlena dan tertidur. Lalu Rasulullah keluar dan menaburi tanah di atas kepala mereka semuanya sambil membaca beberapa ayat dari surah Yasin. Tiba-tiba kesempatan mereka untuk membunuh Rasulullah seketika itu hilang, itu momen pertama.

Moment kedua ketika beliau berada di Gua Tsur. Orang-orang Quraisy, marah betul dengan kegagalan pertama itu Jadi mereka memutuskan untuk terus melakukan perburuan dan kenyataannya mereka ada persis di tempat dimana Rasulullah, bersembunyi. Tetapi sekali lagi Allah SWT mengintervensi situasi ini.

Mereka tidak melihat bahwa mulut gua yang mereka datangi itu ternyata itu sudah benar Rasulullah ada di dalamnya bersembunyi bersama Abu Bakar. Tetapi mereka tidak sampai masuk. Abu Bakar melihat kaki mereka dan Abu Bakar ketakutan betul. Dalam situasi itu ketika melihat kaki orang-orang musyrikin Quraisy, jarak antara penemuan itu terlalu tipis. Tetapi Allah membuatnya tidak terjadi dengan caranya sendiri. Coba perhatikan perkataan Rasulullah, kepada Abu Bakar, saat itu.

Ketika Rasulullah melihat gelagatnya Abu Bakar yang melihat kaki para pemburu mereka itu apa dugaanmu tentang dua orang. Maksudnya yang berada di gua ini. Allah adalah yang ketiga diantara mereka berdua itu. Jadi Allah bersama mereka. Ini intervensi kecil yang membuat situasi segera berubah.

Dan momen yang ketiga adalah ketika beliau sudah berada dalam perjalanan menuju kota Madinah. Perburuannya tidak selesai, satu diantara orang yang berburu yang ikut mengejar Rasulullah bersama Abu Bakar. Ia adalah Surakah bin Malik. Disini kelihatan mukjizatnya lebih terlihat. Karena setiap kali Surakah bin Malik mendekat kepada Nabi, kudanya jatuh terpeleset. Jadi tidak pernah bisa menyentuh.

Ini adalah tiga moment dimana kita menyaksikan suatu perencanaan yang detail dalam sebuah perjuangan disertai dengan keyakinan dan tekad yang kuat bertemu dengan pertolongan Allah. Bertemu dengan kehadiran Allah, bertemu dengan intervensi Allah.

Dan seketika sejarah berubah, arah sejarah berubah, karena momen-momen yang kritis itu dilewati oleh Rasulullah, dan kalau kita merenungi kembali peristiwa ini adalah suatu peristiwa di mana agama hadir sebagai penafsir yang benar. Ini bukan cerita tentang heroisme bahwa beliau saking hebatnya bisa lolos dari semua pengejaran itu tetapi ini adalah cerita tentang pertemuan antara keyakinan dan pertolongan, keyakinan dari pejuang dan pertolongan dari Allah SWT, pertemuan antara keyakinan sang pejuang, sang Nabi, sang sahabat dengan pertolongan Allah SWT, inilah sumber ceritanya.

Seandainya ini dibuat dalam film Hollywood mungkin yang akan kita saksikan adalah cerita tentang heroisme Individual. Tetapi ini tidak! dan karena itu kita di sini kembali Mencari makna lagi yang lebih dalam di mana sumber keyakinan Rasulullah?

Loading...