HARIANNKRI.COM – Manokwari-Penanganan darurat Jembatan Ransiki dan Jembatan Wedoni telah selesai. Kerusakan dua Jembatan tersebut, murni karena kondisi Alam yang terjadi. Bukan karena kerusakan dari awal waktu di bangun, dengan rentang waktu yang berdekatan.
“Saya sendiri mendapat laporan hari Sabtu malam, saya langsung menelpon Ka Satker dan memberitaukan harus ada penanganan darurat di Jembatan Ransiki dan Jembatan Wedoni,” ujar Paimin, ST, MT, PPK 1. 01 pembangunan Jalan Nasional Wilayah satu Manokwari. Sabtu (16/02/2019).
Paimin juga menjelaskan, bahwa keesokan harinya langsung melanjutkan penaganan darurat Jembatan Ransiki yang mengalami kerusakan cukup berat pada Abutmen dan Vondasi jembatan yang jebol akibat banjir dan arus sungai yang deras, pada saat sampai di lokasi Jembatan Ransiki
“Kami langsung star bekerja melakukan Normalisasi terlebih daulu untuk memindahkan Aliran Air yang menerjang Abutmen Jembatang,” lanjut Paimin
Penanganan terkendala karena tidak ada alat berat yang bisa di hubungi untuk membantu mempercepat pengerjaan
itu. Sehingga harus meminta bantu kepada Perusahan terdekat, akhirnya di bantu Exavator oleh PT Pulau Lemon dan PT Fulica.
“Setelah kami mendapatkan bantuan Exavator oleh PT Pulau Lemon dan PT Fulica. Maka kami pada hari senin pagi, mulai melakukan penanganan darurat Jembatan Kali Mati di Kampung Wedoni, kami bekerja dari pagi samapi sore menyelesaikan Jembatan wedoni dalam Satu Hari, karena kerusakan Abutmen Jembatan Wedoni tidak terlalu berat.” ucapnya
Satu Unit Exavator dan 7 Dumtruck dikerahkan untuk menyelesaikan penanganan darurat Jembatan Ransiki dengan kondisi cuaca hujan. tetapi berkat kesigapan semua, akhirnya semau berjalan lancar dan terkendali dengan aman. lubang lonsor dapat ditutup dengan mengisi material batu untuk menahan bagian Abutmen hingga selesai dan tuntas. Waktu penanganan darurat dua hari telah selesai, dan sekarang Jembatan Wedoni dan Ransiki sudah bisa digunakan.
“Walau kondisi cuaca hujan, tetapi mau bagaimana. Demi keselamatan, kami tetap bekerja melakukan pengalihan aliran Sungai untuk meluruskan aliran Air agar tidak ke arah Abutnen dan Vondasi Jembatan, tepat jam 6 sore kami kawatir dengan kondisi cuaca yang hujan takut jangan sampai Exavator keterjang arus sungai, tetapi semau berjalan lancar dan terkendali dengan aman, kami berhasil menutupi daerah lubang yang lonsor dengan mengisi material batu untuk menahan bagian Abutmen hingga selesai dan tuntas, sekarang Jembatan Wedoni dan Ransiki sudah selesai, waktu penanganan darurat dua hari,” tutup Paimin. (JFS)