Ridwan Kamil Penentu Kemenangan Prabowo dan Anies di Jawa Barat

Ridwan Kamil Penentu Kemenangan Prabowo dan Anies di Jawa Barat
Ilustrasi artikel berjudul "Ridwan Kamil Penentu Kemenangan Prabowo dan Anies di Jawa Barat"

HARIANNKRI.ID – Dukungan publik pada Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Jawa Barat sangat mungkin ditentukan oleh Ridwan Kamil. Hal itu bisa terjadi jika Kang Emil maju sebagai calon wakil presiden atau menjadi juru kampanye untuk calon presiden di luar Prabowo dan Anies.

Demikian hasil studi yang dilakukan ilmuwan politik, Prof. Saiful Mujani. Hasil studi ini dipresentasikan melalui program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode ”Ridwan Kamil dan Calon Presiden Golkar” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, Kamis (26/1/2023).

Lanjut Saiful, jika dilihat dari tren setahun terakhir (Desember 2021 ke Desember 2022), suara RK mengalami kenaikan dari 4,2 persen menjadi 7,1 persen. Namun kenaikan ini disebutnya tidak cukup tajam untuk mendekati suara Ganjar, Anies, dan Prabowo.

Pendiri Saiful Mujani Research and Survey ini mengatakan, Kang Emil memiliki nilai yang agak khusus karena merupakan Gubernur Jawa Barat. Provinsi ini yang memiliki jumlah pemilih terbesar di Indonesia, sekitar 17 persen. Karena itu, Saiful melihat Golkar mengajak RK bergabung setidak-tidaknya akan bisa menarik pemilih Jawa Barat yang sangat besar, baik untuk pemilihan legislatif maupun untuk pemilihan presiden.

“Ridwan Kamil diharapkan menjadi vote-getter atau juru kampanye yang bisa menarik pemilih. Pertanyaannya adalah seberapa kuat Ridwan Kamil di Jawa Barat dibanding dengan Prabowo, misalnya? Dalam dua kali pemilihan presiden, Prabowo selalu menang di Jawa Barat. Apakah Ridwan Kamil bisa bersaing dengan Prabowo Subianto di Jawa Barat?’ ujarnya.

Survei SMRC menunjukkan, pada Desember 2021 dukungan pada Prabowo di Jawa Barat sangat tinggi, yakni 34,5 persen. Sementara Ganjar hanya 13,8 persen, Anies 16 persen, dan Ridwan Kamil 17,4 persen. Satu tahun kemudian, Desember 2022, suara Prabowo menjadi 20,8 persen, Ganjar, 16,1 persen, Anies 22,5 persen, dan Kang Emil 20,2 persen. Suara Anies, Prabowo, dan RK seimbang karena selisihnya tidak signifikan secara statistik. Ini, menurut Saiful, mengindikasikan bahwa di Jawa Barat pemilih terbelah.

“Jika tiga tokoh ini bersaing, Prabowo, Anies, maupun Ridwan Kamil tidak bisa menang dominan,” jelas Saiful.

Data ini menunjukkan Jawa Barat tidak solid pada satu tokoh. Ridwan Kamil tidak cukup dominan di Jawa Barat. Jika Prabowo, Anies, Kang Emil, dan Ganjar maju, di Jawa Barat pun Ridwan Kamil tidak bisa menang. Namun Saiful memberi catatan bahwa RK bisa menghambat suara Prabowo dan Anies di Jawa Barat.

“Jawa Barat terpecah (suaranya),” tegas Saiful.

Menurut Saiful, Ridwan Kamil memiliki nilai politik di Jawa Barat, setidaknya masuk tiga besar dalam persaingan Pilpres. Jika Kang Emil, misalnya, berkampanye untuk tokoh lain di luar Prabowo dan Anies, hal itu potensial menggerus suara dua tokoh tersebut.

Saiful melanjutkan bahwa jika Kang Emil menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo, maka pasangan ini tinggal memaksimalkan dukungan dari daerah lain. Jawa Barat yang awalnya dimenangkan secara mutlak oleh Prabowo tidak akan bisa terjadi seperti itu lagi kalau Kang Emil maju sebagai calon wakil presiden atau menjadi vote-getter untuk mendukung calon presiden selain Prabowo dan Anies.

“Itu nilai politik elektoral dari Ridwan Kamil,” tutup Saiful Mujani. (OSY)

Loading...