Universitas Kristen Satya Wacana, Antara Sejarah dan Amanah Pendiri UKSW

Universitas Kristen Satya Wacana, Antara Sejarah dan Amanah Pendiri UKSW
Foto lama gedung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)

HARIANNKRI.ID – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) adalah salah satu universitas dengan dasar agama Kristen tertua di Indonesia. Sejarah dan amanah para pendiri harus selalu dipegang agar setiap orang Kristen selalu takut pada firman Tuhan.

Menurut penuturan salah satu alumni, Dr Nicholay Aprilindo SH MH MM, UKSW didirikan di Salatiga Jawa Tengah oleh beberapa pendeta. Yaitu DS Basuki Probowinoto dan pendeta Tan Ik Hay dan beberapa orang pendidik Kristen. Mereka menggagas perguruan tinggi Kristen itu pada 13 Februari 1956 dengan notaris Tan A Sio nomor 21 di Semarang.

“Dibentuk Guru Kristen Indonesia atau Yayasan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (YPTPGKI-red). Itu cikal bakal UKSW,” kata Nicholay melalui sambungan selular, Sabtu (7/1/2023).

Lanjutnya, dengan ketua pertama S M A Pasaribu, yayasan mendirikan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada tanggal 30 November 1956 deklarasi di hotel Kalimantan di Salatiga. Diantara penggagasnya adalah O Noto Hamijoyo yang kemudian menjadi dekan pertama.

Pada perkembangannya, oleh pemerintah, FKIP diminta untuk dimasukkan ke satu universitas. Maka dibentuklah Dewan Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi UKSW yang menyelenggarakan universitas Kristen. Pendiriannya dumumkan secara resmi tanggal 5 Desember 1959.

“Maka berdirilah Universitas Kristen Satya Wacana. Pada perkembangannya, sekitar tahun 60-an sampai tahun 1977 itu berdirilah fakultas lain. Antara lain ekonomi, hukum, elektro, teologia dan berbagai macam lainnya,” ujar doktor lulusan UNS ini.

Bukan Alumni UKSW Jadi Rektor Universitas Kristen Satya Wacana?

Nicholay mengingatkan, salah satu poin yang perlu dicatat adalah pesan pendiri yayasan pendiri UKSW. Bahwa yang memimpin UKSW dari saat pertama sampai ke depan adalah orang yang mengerti dasar-dasar pendirian UKSW itu.

Dasar itu adalah asas Souverenitas yang artinya takut pada firman Tuhan adalah permulaan pengetahuan (Amsal 1:7a). Yang kedua adalah orang-orang yang mempunyai jiwa idealisme secara kekristenan untuk pengembangan UKSW ke depan. Yang ketiga adalah orang-orang alumi UKSW sendiri yang dari awal sudah dimatangkan dengan ideologi selama mereka menempuh pendidikan.

“Ideologi ini adalah ideologi Pancasila. Yang kedua ideologi kekristenan. Ideologi kedua ini adalah dasar berdirinya Universitas Kristen Satya Wacana ini. Pada perkembangannya semua berjalan dengan baik. Amanah pendiri UKSW dipegang dengan teguh. Semua rektor adalah alumni UKSW,” tegasnya.

Ia menyayangkan, terjadi semacam perubahan pandangan oleh oknum yayasan pada periode saat ini. Menurut Nicholay, perubahan pandangan ini terjadi  karena para dewan pembina mayoritas yang tidak pernah mengenyam pendidikan di UKSW. Mereka diklaim telah mengambil satu keputusan yang sangat kontraproduktif.

“Yaitu menjadikan orang luar UKSW menjadi rektor UKSW. Ini menjadi permasalahan, sehingga alumni juga merasa kaget dan keberatan. Karena sudah menyalahi moto dan amanah dari para pendiri,” sesal Nicholay. (OSY)

Loading...